Dulu waktu saya di Kampung, kalo menjelang Natal dan Tahun Baru pasti Pemuda-Remaja dan Anak Sekolah Minggu selalu rame, rame latihan untuk Natal seperti latihan marliturgi, marende marvocal group dan lain sebagainya. Dan saya masih ingat bagaimana tingkah laku kami para junior (Saya, Sartika, Friska, Linda, Marta, Rodoa, Rita, Jono, Lisbet, Lesti dan masih banyak lagi yang tidak saya sebutkaan) yang selalu melawan kepada senior sehingga sering membuat para senior marah-marah dan malah sampai ngga mau melatih kami. Tapi karena saya dulu pendiam saya tidak terlalu banyak melawan. Saya masih ingat, saat mau latihan waktu itu pada malam hari ketua kami marah dan saking marahnya ketua kami melemparkan loting alias maccis kalo bahasa kami dulu, dan semua anggota di ceramahi oleh si ketua. Dan saya masih ingat, waktu beberapa orang teman pemuda lainnya (saya nga termasuk) makan-makan kue di belakang mimbar di dekat pastori, pada saat itu juga ketua sedang marah marah karena para anggotanya berantakan tidak teratur dan susah diatur. Saat mereka mendengar ketua marah-marah mereka bersembunyi dan diam dibelakang mimbar. Mereka kira ketua tidak mengetahui keberadaan mereka, dan ternyata ketua tau dan menyuruh mereka keluar dari sana (duh, ketua marah-marah mereka malah makan roti. muahaha). mereka ragu-ragu untuk keluar, kalo tidak salah ada juga yang kabur karena takut haha. saat mereka keluar Kami yang melihatnya menahan ketawa.. (ngakak).
Perilaku buruk kamipun saat latihan Natal sampai ke orangtua-orangtua dan jemaat juga majelis, Dan saya bersama adik saya dirumah dimarahi oleh orangtua kami. Dan kurasa anak-anak Pemuda yang lainpun dimarahi. Ketika itu, orangtuapun mengira kalo natalan pemuda kami bakalan tidak berjalan lancar.
Tapi Puji Tuhan waktu itu natalan pemuda kami berjalan lancar. Dan orangtua pun angkat jempol kepada kami pemuda. Kamipun senang. ^_^
Waktu Sekolah Minggu
Waktu latihan Natalan sekolah Minggu juga banyak hal-hal yang mengasikkan saat mengajar dimana Kami para Guru Sekolah Minggu yang mengajari/melatih anak sekolah minggu untuk perayaan Natal. Saat itu juga kami sering marah-marah karena tingkah laku para murid sekolah minggu kami yang juga tidak bisa diatur. Saat itu aku masih ingat saat seorang anak sekolah minggu kami menangis karena teman laki-lakinya (mungkin lagi jatuh cinta) tapi si lakilakinya agak cuek. Satu hal yang kutau mengatur anak kecil itu tidak mudah. 3 tahun aku Mengajar/mengatur/melatih mereka dan Saat bersama dengan mereka banyak suka dan dukanya.
Selama 3 tahun bersama mereka di Pemuda-Remaja saya sebagai anggota dan di Sekolah Mingu sebagai Guru banyak suka dan dukanya, karena memang sudah lulus dari SMA jadi saya harus merantau, mencari pengalaman baru, mencari ilmu, menggapai masa depan dan meninggalkan mereka. Banyak hal-hal yang aku pelajari bersama mereka. Lebih dekat dengan Tuhan. Ya semua itu sudah berlalu dan sekarang itu tinggal kenangan, kenangan yang tidak pernah kulupakan.
Yang pasti saya sangat merindukan mereka semua yang dimasa laluku. Merindukan tingkah laku Sekolah minggu, merindukan ceramah ketua pemuda dan omelan-omelannya. Merindukan kebersamaan kami.
Yang pasti saya sangat merindukan mereka semua yang dimasa laluku. Merindukan tingkah laku Sekolah minggu, merindukan ceramah ketua pemuda dan omelan-omelannya. Merindukan kebersamaan kami.
Tapi kini saya sudah tidak bersama mereka lagi dan mereka tidak bersama dengan saya lagi dan kami tidak bersama sama lagi untuk saat ini, bukan kami tidak bertemu lagi, hanya saja jarak memisahkan kami. Dan suatu saat nanti kami akan bertemu lagi satu sama lain dalam keadaan sehat diamanpun dan kapanpun. Ya, saya yakin itu, kami akan bertemu lagi dengan membawa berita-berita dan kisah-kisah yang sukacita.
Namun saat ini saya sangat merindukan masa-masa itu, Disini saya tidak mengikuti kumpulan pemuda-remaja di Gereja sini. Ada kerinduan merasakan hal yang dulu pernah aku rasakan. Merindukan semuanya. sudah mau 3 kali Natal sejak itu aku tidak mengikuti.
Sekian dan terimakasih ^_^
.bmp)